Kendalikan OPT pada Buah dan Sayur, Petani Lakukan Cara Alami
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Cara alami pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dipertahankan petani Lampung untuk minimalisir kerusakan. Selain untuk menyikapi keterbatasan modal, langkah tersebut juga mengurangi penggunaan bahan kimia.
Siti Romlah, petani di Kelurahan Way Kandis, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung menyebutkan, OPT dapat merusak fisik tanaman. Sejumlah hama tanaman yang menyerang berupa ulat daun, uret, trips, kutu daun, ulat grayak, lalat buah. Selain hama, jenis gulma rumput sindat gangsir, bayam liar, krokot, kawatan ikut tumbuh pada guludan.
Pengendalian OPT pada sayuran dan buah, ia memakai cara mekanis dan teknis. Pengendalian mekanis dilakukan manual dengan proses pemeriksaan pada sejumlah tanaman. Setiap tanaman yang diserang hama akan diambil lalu dimusnahkan. Secara tekhnis dilakukan dengan menjaga kebersihan guludan dari gulma dengan cara mencabut rumput dan memusnahkannya.
“Pengendalian hama, gulma memakai cara alami lebih efektif dan efesien untuk mengurangi kerusakan pada tanaman sayuran dan buah,” terang Siti Romlah saat ditemui Cendana News, Senin (26/7/2021).
Mengurangi penggunaan herbisida, insektisida sebut Siti Romlah menjadikan hasil panen bersifat organik. Jenis sayuran pakcoy, selada oleh pengepul digunakan untuk pasokan pasar modern.
“Meski tetap pakai pupuk kimia namun dikocor atau dilarutkan bersama pupuk kompos dengan takaran terbatas,” ulasnya.
Sunarto, suami Siti Romlah menyebutkan, cara alami kendalikan OPT pada sayuran, buah cukup menguntungkan. Hama yang sedang menyerang berupa lalat buah pada tanaman alpukat dan pepaya calina. Hama lalat buah juga menyerang tanaman sayuran berbentuk buah seperti labu siam, labu kuning dan terong. Pada tanaman pepaya ia memakai sistem brongsong memakai plastik.