Rantai Pasok Pangan Bahan Bumbu Dukung Geliat Usaha Kuliner
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Rantai pasok pangan (food supply chain) bahan bumbu ikut mendukung geliat usaha kuliner di Bandar Lampung. Sarnatik, petani sekaligus pelaku usaha agro bisnis menyebut permintaan bahan baku kuliner khususnya bumbu sangat penting.
Warga Dusun Tanjung Menang, Kelurahan Batu Putuk, Kecamatan Teluk Betung Barat, Bandar Lampung itu memasok berbagai bahan bumbu ke pasar tradisional.
Rantai pasok pangan sebut Sarnatik didukung oleh sejumlah petani yang melakukan budidaya. Sebagai petani sekaligus pengepul ia menyebut memanfaatkan lahan pekarangan, kebun untuk budidaya tanaman bumbu. Jenis tanaman bumbu yang potensial dibudidayakan meliputi lengkuas, kunyit, serai, kecombrang, kencur, jahe dan cabai. Sayuran pepaya dan buah pisang juga jadi komoditas bahan pangan yang banyak dipesan.
Sarnatik bilang bahan bumbu, sayuran dipesan oleh pengepul setiap dua hari. Pengepul akan mengambil sayur pepaya, buah pisang, daun singkong dan berbagai tanaman bumbu. Rata rata dalam dua hari ia bisa memanen puluhan sisir pisang. Ratusan batang serai, rimpang jahe, lengkuas dan kunyit hingga kencur. Omzet penjualan berbagai bahan pangan dan bumbu mencapai ratusan ribu.
“Pada tingkat petani jumlah bahan pangan khususnya bumbu sedikit, namun pengepul akan menampung dari sejumlah petani di wilayah Batu Putuk sehingga bisa memasok ke sejumlah pasar tradisional di Bandar Lampung untuk memenuhi stok pedagang penuhi kebutuhan usaha kuliner,” terang Sarnatik saat ditemui Cendana News, Sabtu (3/7/2021).
Sarnatik bilang selain memenuhi kebutuhan pengepul untuk pasar tradisional, ia memenuhi kebutuhan langsung produsen jamu dan kuliner. Produsen jamu tradisional sebutnya kerap membutuhkan tanaman bumbu jenis lengkuas, serai, kencur, jahe dan daun sirih. Sementara usaha kuliner warung makan dominan membeli serai, lengkuas, kunyit dan jahe. Pembeli akan datang langsung ke rumahnya untuk mengambil barang.