PPKM Darurat di Bandar Lampung, Pelanggan Komoditas Pertanian Berkurang
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Sejumlah pedagang komoditi pertanian di kota Bandar Lampung ikut terdampak PPKM Darurat.
Hartinah, pedagang komoditi pertanian di pasar Gudang Lelang, Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung menyebut stok melimpah. Namun imbas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat pelanggan berkurang.
Hartinah menyebut meski sayuran jadi salah satu kebutuhan pokok, kebutuhan esensial namun pembeli berkurang. Ia mengaku pasokan hasil pertanian berasal dari wilayah Gisting, Tanggamus sebagian dari Jawa Barat.
Pelanggan tetap warung makan, usaha kuliner tepi jalan tidak beroperasi jadi faktor permintaan anjlok. Sejumlah komoditi sayuran mudah busuk bahkan tidak terjual.
Komoditi pertanian mudah busuk sebutnya jenis sawi hijau, sawi putih, kangkung, bayam. Beberapa jenis sayuran yang tetap bisa bertahan lama sebutnya tetap distok terbatas. Pedagang sayuran sebutnya jelang Iduladha kerap menyediakan stok banyak.
Namun penerapan PPKM Darurat kota Bandar Lampung sejak Senin (12/7/2021) hingga Selasa (20/7/2021) berimbas ia mengurangi pasokan.
“Jenis komoditas pertanian yang bisa bertahan lama seperti bumbu dapur tetap bisa distok, tapi jika menyediakan stok barang cepat busuk pedagang akan mengalami kerugian tidak sedikit, saya juga beri pengertian kepada petani agar bisa menunda pengiriman komoditi dalam jumlah banyak,” terang Hartinah saat ditemui Cendana News, Senin (12/7/2021).
Hartinah bilang sebelumnya pedagang komoditi pertanian di Bandar Lampung telah mengalami dampak PPKM mikro. Sejak Jumat (25/6/2021) hingga Minggu (10/7/2021) pemberlakuan PPKM mikro, ia telah alami penurunan penjualan komoditi pertanian.