Penjualan Hewan Kurban di Sikka Turun Drastis

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

MAUMERE — Penjualan hewan kurban di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami penurunan drastis sejak dua tahun terakhir, dampak pandemi Covid-19 yang juga melanda kabupaten ini.

Pedagang ternak di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Damianus Riky saat ditemui di belakang Gelora Samador Kota Maumere, Selasa (20/7/2021). Foto : Ebed de Rosary

“Dua tahun terakhir penjualan hewan kurban mengalami penurunan drastis hingga 50 persen,” kata Damianus Riky, penjual ternak di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT saat ditemui di belakang Gelora Samador, Maumere, Selasa (20/7/2021).

Riky sapaannya mengatakan, 2019 sebelum pandemi Corona, dirinya bisa menjual kambing sebanyak 60 ekor dan sapi minimal tiga hingga empat ekor saat menjelang hari raya Idul Adha.

Disebutkan, 2020 penjualan hewan kurban mengalami penurunan yang mana kambing hanya terjual 40 ekor dan sapi paling banyak terjual 2 ekor saja.

Dia mengaku menjual kambing berbagai ukuran dengan harga Rp1 juta hingga Rp3 juta per ekornya.

“Tahun ini saya hanya jual 30 ekor saja. Paling banyak yang beli para pejabat dan pekerja kantoran, tapi hanya kambing saja. Sapi hanya laku satu ekor saja dengan harga Rp13 juta,” ungkapnya.

Riky mengaku, biasanya dirinya membeli kambing dari berbagai wilayah di Pulau Flores seperti dari Kabupaten Ende, Flores Timur dan Nagekeo, selain dari Kabupaten Sikka.

Lanjutnya, kambing-kambing tersebut dijual ke Makasar, Sulawesi Selatan dengan menggunakan kapal kayu dengan terlebih dahulu mengantongi surat dari Dinas Pertanian Bidang Kesehatan Hewan.

Lihat juga...