Pedagang Hewan Kurban di Sleman Keluhkan Dampak PMK

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA, Cendana News – Sejumlah pedagang musiman hewan kurban di wilayah Yogyakarta mengaku mengalami penurunan omzet penjualan menjelang Hari Raya Idul Adha 2022 ini.

Mereka para pedagang hewan kurban itu bahkan mengaku kesulitan mencari pembeli atau konsumen hingga H-4 Idul Adha 2022 ini.

Selain karena penurunan daya beli masyarakat, mereka menilai dampak PMK seperti kelangkaan barang dan naiknya harga hewan kurban menjadi penyebabnya.

Salah seorang pedagang musiman hewan kurban warga Depok, Sleman, Afnan Puspayuda mengaku baru bisa menjual sekitar lima persen dagangannya hingga H-4 Idul Adha 2022 ini.

Padahal, pada tahun sebelumnya di hari yang sama (H-4) ia mengaku sudah bisa menjual hingga 15 persen dagangan.

“Tahun ini saya sedia sekitar 50-60 ekor kambing dan domba. Namun, sampai saat ini baru terjual dua ekor saja,” kata Afnan saat ditemui di lapaknya Jalan Kaliurang, Rabu (6/7/2022).

Afnan menyebut, sejak wabah PMK merebak harga hewan kurban kambing dan domba mengalami kenaikan cukup siginifikan.

Hal ini karena para sohibul qurban cenderung memilih kambing atau domba daripada sapi. karena lebih aman dari PMK.

Namun, karena kebutuhannya meningkat, mencari barang (kambng-domba) menjadi sulit.

“Akibatnya harga jadi naik. Satu ekor kambing saat ini bisa naik sampai Rp500 ribu per ekor dibandingkan tahun lalu,” katanya.

Afnan sendiri mengaku menjual kambing maupun domba berbagai ukuran mulai dari Rp3 juta sampai Rp6 juta per ekor.

Kambing tersebut rata-rata merupakan kambing titipan dari sejumlah peternak maupun pedagang lain.

Lihat juga...