Minat Kursus Menjahit di Maumere Meningkat Selama Pandemi

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Sejak pandemi Covid-19, jumlah peserta kursus menjahit di Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK) Christine,Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, mengalami peningkatan. Para peserta ingin menambah keterampilan, yang bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.

“Sejak dua tahun sejak pandemi Corona, banyak yang mulai ikut kursus menjahit,  bahkan peserta bisa mencapai 20 orang dalam setahun,” kata pemilik kursus menjahit LPK Christine di Kelurahan Kota Uneng, Maumere, Christina Kayat, saat ditemui di tempat kursusnya, Selasa (6/7/2021).

Christin, sapaannya, mengatakan banyaknya pendaftar membuatnya membagi peserta kursus dalam tiga shift dari pagi jam 9.00 WITA sampai jam 20.00 WITA.

Minimal pertemuan seminggu 4 kali dan minimal pertemuan 4 jam setiap hari, tapi kalau ada peserta yang masih merasa kurang, bisa menambah jam belajarnya dan tidak dibatasi.

Pendiri LPK Christine di Kelurahan Kota Uneng, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Christin Kayat, mengecek hasil jahitan peserta kursus, Selasa (6/7/2021). -Foto: Ebed de Rosary

“Saya harus mendampingi anak didik satu per satu, dan setiap orang materinya berbeda setiap harinya,” ungkapnya.

Christin menerangkan, sebelum pandemi Corona peserta kursus biasanya dari desa dan hanya mengambil kursus singkat selama sebulan, atau bahkan hanya dua minggu saja.

Ia menjelaskan, pelatihan menjahit tingkat dasar teorinya 6 bulan harus selesai, dengan jumlah pertemuan minimal 100 kali pertemuan.

“Tapi kalau ada yang masih mau menambah pengetahuan beberapa pertemuan lagi, saya tidak keberatan.Tapi mereka harus memahami, bahwa saya juga harus mengajar peserta yang baru,” ungkapnya.

Lihat juga...