Tradisi dan Kuliner Lokal Jadi Daya Tarik Desa Wisata Bantaragung
Editor: Koko Triarko
MAJALENGKA – Kawasan wisata Binuang Integral Park yang tengah dibangun Yayasan Damandiri melalui Koperasi Cipta Agung Mandiri di Bantaragung, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat, tidak hanya menyuguhkan pemandangan bentang alam menawan dengan suasana khas pedesaan semata.
Lebih dari itu, kawasan wisata yang diproyeksikan sebagai “Miniatur Sunda” ini, rencananya juga akan menyuguhkan beragam potensi sekaligus kearifan lokal desa setempat, baik di bidang kuliner maupun adat budaya.
Manajer Umum Koperasi Cipta Agung Mandiri Bantaragung, Heriyanto, mengatakan desa Bantaragung memiliki banyak kegiatan tradisi dan budaya yang rutin digelar masyarakat desa setiap tahunnya. Seperti upacara adat ‘Bongkar Bumi’ saat menjelang masa tanam, tradisi syukuran panen raya ‘Pereresan’ yang dimeriahkan dengan pesta rakyat, hingga tradisi ‘Gogoh ikan’ atau menangkap ikan di sungai tanpa menggunakan alat.
“Tradisi budaya lokal inilah yang nantinya akan kita angkat dan tampilkan di kawasan wisata Binuang Integral Park. Sehingga selain bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan, pelestarian adat dan tradisi masyarakat desa secara turun-temurun juga tetap dapat terus berjalan,” katanya.
Sementara itu potensi di bidang kuliner yang juga akan diangkat sebagai bagian pengembangan kawasan wisata Binuang Integral Park, salah satunya adalah kopi lokal khas Bantaragung. Sejak setahun terakhir, Koperasi Cipta Agung Mandiri bahkan telah membangun kedai kopi di lokasi tersebut dengan nama Kedai Kopi Binuang, dan dikelola oleh pemuda desa setempat.
“Kopi khas Bantaragung ini memiliki ciri khas jenis robusta dengan aroma wangi pisang. Cita rasa khas inilah yang mungkin tidak ditemui di tempat lain. Sejauh ini, perkembangan kedai cukup bagus, meski masih kerap terhambat keterbatasan produksi,” katanya.