Lezatnya Lamang Tapai Kuliner Berbahan Ketan Hitam dan Putih

Editor: Maha Deva

LAMPUNG – Salah satu kuliner yang disukai warga Lampung adalah lamang tapai. Lamang atau lemang merupakan olahan ketan, yang kerap disajikan bersama tape atau tapai ketan hitam.

Rabasia, warga Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan menyebut, saat ini lamang tapai bisa dinikmati kapan saja. Dulu, menu tersebut biasanya hanya dapat dinikmati pada momentum istimewa seperti hari raya keagamaan.

Lamang, biasa dibuat saat akan menggelar acara keluarga. Namun kini, orang bisa membuatnya setiap saat, terutama ketika rindu makanan tradisional tersebut. Saat memiliki stok hasil panen ketan, Rabasia bisa membuat lamang, yang proses pengolahannya memerlukan beberapa tahapan. Pembuatan lamang  diawali dengan mengukus ketan putih. Agar lebih gurih, saat pengukusan disertakan santan kelapa yang juga membantu melunakan beras ketan.
Usai dikukus, ketan kemudian dicetak memakai potongan bambu. Proses mencetak dengan potongan bambu dipilih ukuran kecil, agar bisa dimasukkan ke dalam bumbung bambu lebih besar. Lamang yang telah dicetak, selanjutnya disusun dengan daun pisang kepok. Tahap selanjutnya, lamang ketan akan dibungkus ulang dengan kemasan daun pisang dan dimasukkan ke dalam bumbung bambu.
“Pilih bambu tali berwarna hijau yang dibersihkan bagian dalam dan kunci, agar lemang bisa masuk harus diukur diameter bumbung bambu, sehingga saat lamang ketan akan dibakar meski masih dikemas dengan daun pisang bisa masuk, bagi yang tidak suka dipanggang, lamang bisa disajikan dengan cara dikukus,” terang Rabasiah saat ditemui Cendana News, Sabtu (3/7/2021).
Salah satu rahasia kenikmatan lamang adalah dari proses pembakaran. Lamang yang telah dikemas di dalam bumbung bambu kemudian dibakar di atas kayu bakar, sehingga akan didapatkan lamang atau lemang garing dan memiliki rasa yang gurih. Agar lebih nikmat, lamang biasa disajikan dengan tapai ketan hitam.

Lihat juga...