Ayam KUB, Pilihan Ayam Petelur yang Tahan Penyakit
Editor: Makmun Hidayat
Langkah berikutnya adalah penentuan jenis kandang, ia menyebutkan sama dengan ayam kampung biasa. Yaitu kandang umbar dan kandang battery.
“Pada kandang umbar, pemeliharaan ayam dilakukan dengan mengurung ayam dalam jumlah banyak dalam satu area kandang. Luas kandang tergantung populasi ayam yang dipelihara. Sedangkan pada kandang battery, ayam dipelihara pada kandang soliter alias satu kandang diisi seekor ayam,” ucapnya lagi.
Setelah kandang dan ayamnya siap, yang selanjutnya adalah pakan. Dimana pakan ayam KUB ini memberikan kebebasan pada para peternak untuk bereksperimen komposisi. Hanya yang harus ditekankan adalah harus tetap mempertahankan produktivitas ayam.
“Jumlahnya disesuaikan dengan umur. Yang biasa dipergunakan sebagai campuran itu adalah jagung, dedak padi, bungkil kelapa, bungkil inti sawit, tepung keong, tepung daun lamtoro, dedak jagung, bungkil kacang tanah,ampas tahu, ampas ubi, tepung ikan, ikan rucah polar, sagu sorghum, azolla atau maggot BSF,” kata Komarudin.
Untuk menjaga agar tidak terpapar penyakit, peternak dapat melakukan biosekuriti pada ternak dan lingkungan peternakan, vaksinasi dan pemberian vitamin.
“Menjaga kebersihan kandang, tempat pakan dan minum,membersihkan kotoran pada kandang secara rutin, menyemprotkan disinfektan secara berkala, mencegah masuknya hewan dari luar memasuki peternakan. Dan orang yang memasuki area peternakan wajib melakukan sterilisasi,” ujarnya.
Rentetan vaksin yang harus dilakukan, lanjutnya, adalah vaksinasi Marek’s segera begitu turun dari mesin tetas, vaksinasi ND/tetelo dalam periode 3 hari, 3 minggu, 2-3 bulanan, vaksinasi gumboro pada periode 10 hari dan 28 hari, serta vaksinasi Egg drop sindrom (EDS), umur 16 minggu, sekitar sebulan sebelum bertelur.