ULM Menyiapkan Perkuliahan Tatap Muka

Diakui dia pula, tidak mudah memang mengatur begitu banyak mahasiswa di ULM yang mencapai 30 ribu orang. Begitu juga dosen serta tenaga kependidikan yang jika ditotal sekitar 1.800 orang.

Namun hal itu tak lantas membuat Sutarto bimbang. Dia meyakini civitas akademika sudah teredukasi secara baik terkait protokol kesehatan, sehingga tak ada alasan untuk mengabaikannya selama berada di kampus mengikuti kegiatan perkuliahan dan aktivitas administrasi lainnya.

Mengingat pembelajaran tatap muka secara terbatas, maka segala kegiatan lain di kampus juga sangat dibatasi misalnya seminar, Focus Group Discussion (FGD) hingga kuliah umum dan sebagainya.

Ditegaskan Sutarto, unsur pimpinan di setiap fakultas bakal bertanggung jawab penuh dalam pengawasan protokol kesehatan. Bahkan dia meminta tiap program studi atau jurusan memiliki satuan tugas yang diberi amanah mengawal dan memastikan prokes dijalankan secara benar.

Sejatinya ULM pun telah memiliki Tim Pakar yang bertugas membantu percepatan penanganan COVID-19 di Kalimantan Selatan sebagai bentuk kontribusi nyata memberikan perhatian dengan segala daya upaya membantu pemerintah daerah menangani pandemi yang terus meluas.

Ada 12 orang akademisi yang ditunjuk Rektor ULM masuk dalam Tim Pakar COVID-19. Mereka adalah para dosen yang berlatar belakang bidang keilmuan berbeda dari sejumlah fakultas di ULM.

Dimotori Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 ULM dr Iwan Aflanie yang merupakan Dekan Fakultas Kedokteran, Tim Pakar ULM ditugaskan fokus memberikan masukan kepada pemda atau Gugus Tugas Provinsi ataupun 13 kabupaten dan kota di Bumi Lambung Mangkurat.

Lihat juga...