ULM Menyiapkan Perkuliahan Tatap Muka
BANJARMASIN — Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bakal membuka sekolah dan kampus untuk pembelajaran tatap muka secara terbatas pada tahun ajaran 2021-2022.
Semangat dari sang menteri untuk menggelorakan lagi pembelajaran tatap muka yang lebih dari satu tahun terhenti akibat pandemi COVID-19 ini pun disambut antusias praktisi pendidikan mulai tingkat Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi.
Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sebagai perguruan tinggi negeri terbesar dan terbaik di Pulau Kalimantan dengan akreditasi A turut menyikapi positif wacana Kemendikbudristek, sehingga kampus yang berlokasi di Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan itu langsung mempersiapkan diri memenuhi segala hal yang jadi persyaratan boleh digelarnya perkuliahan luar jaringan (luring) alias tatap muka.
Bahkan Rektor ULM Prof Sutarto Hadi dengan nada optimis perkuliahan tatap muka bisa terealisasi tahun ini mengingat pihaknya sudah sangat siap dengan protokol kesehatan sebagaimana yang disyaratkan.
Prinsipnya, ULM siap menatap pembukaan kampus di masa pandemi sebagai implementasi Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang membiarkan mahasiswa mendapatkan kemerdekaan belajar di perguruan tinggi dan mendapatkan pembelajaran yang lebih berkualitas.
Nantinya ada pembagian mahasiswa secara bergiliran, sehingga ruang kelas tidak terlalu penuh. Proses belajar mengajar juga dikombinasikan antara tatap muka dan daring yang dikenal “hybrid learning” yaitu pembelajaran sistem daring dikombinasikan pertemuan tatap muka.
Meski begitu, keputusan digelarnya perkuliahan tatap muka tetap melihat situasi terakhir kasus COVID-19. Jika tidak berada di zona merah, maka pada semester pertama tahun akademik 2021-2022 yang dimulai Agustus mendatang mahasiswa masuk kampus.