POGI Beri Rekomendasi Terkait Kasus Bumil dengan Covid-19
Sel CD 4 akan merangsang sel limfosit B untuk mengeluarkan berbagai macam sitokin, yang kemudian berkembang menjadi sel plasma untuk memproduksi antibodi. Antibodi yang diproduksi adalah IgM, IgG dan neutralizing antibody (netralisasi antibodi).
Proses ini mencapai waktu kurang lebih dua pekan. Bila seseorang sudah melakukan vaksinasi Covid-19, maka jika terjadi infeksi Covid-19, tubuh yang sudah memiliki sel B memori akan lebih cepat mengenali antigen tersebut, sehingga antibodi netralisasi akan segera terbentuk dalam waktu singkat.
Demi keselamatan ibu hamil dan janin dari penularan dan efek Covid-19, POGI menyerukan dukungan pada pelaksanaan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di daerah dengan tingkat kejadian Covid-19, mulai dari zona kuning sampai dengan hitam, serta memperbarui dan meningkatkan sosialisasi pedoman penanganan ibu hamil dan ibu bersalin yang terinfeksi Covid-19 pada seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan, yang melakukan pemeriksaan kehamilan dan persalinan.
“Kami juga meminta agar pemerintah menunjuk dan menyiapkan pusat rujukan Covid-19 untuk ibu dan anak di setiap propinsi dan kabupaten/ kota, yang dilengkapi dengan fasilitas kamar bersalin tekanan negatif, ruang isolasi ibu, ruang isolasi bayi baru lahir, serta ICU dan NICU. Kami berharap, pemerintah meningkatkan cakupan vaksinasi Covid 19 pada seluruh masyarakat Indonesia, terutama pada keluarga inti, di mana salah satu anggota keluarganya sedang hamil, dan melindungi tenaga kesehatan yang sedang hamil dengan cara mengatur pembagian grup dan jam kerja serta vaksinasi pada tenaga kesehatan yang sedang hamil, kelompok ibu hamil risiko tinggi terpapar, serta vaksinasi pada ibu hamil dengan risiko rendah setelah mendapatkan penjelasan dari petugas kesehatan dan bersedia atas pilihannya untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19” tegas dr. Ari K. Januarto SpOG(K)-Obginsos.