Pengamat Pendidikan: Kesiapan Sekolah Terapkan PTM Harus Memadai

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Selain itu, Indra juga menyebutkan kendala lainnya adalah target vaksinasi guru yang baru mencapai 20 persen. Dan ada guru yang sudah divaksinasi dua kali tapi tetap bisa positif. Fakta ini menunjukkan bahwa vaksinasi tidaklah menjamin seseorang tidak akan terkena paparan COVID 19.

“Kalau menurut saya, untuk menghindari adanya potensi membahayakan jiwa dan menimbulkan klaster baru, apa tidak sebaiknya kita fokus untuk mengoptimalkan pembelajaran jarak jauh. Termasuk juga melakukan pelatihan kepada para pendidik agar dapat menerapkan pola pembelajaran yang efektif,” tandasnya.

Secara terpisah, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Heru Purnomo, menyatakan, keputusan untuk melakukan pembelajaran tatap muka haruslah didasarkan pada status daerah tersebut.

Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Heru Purnomo, foto diambil sebelum pandemi, Foto: Ranny Supusepa

“Kami sangat mengimbau, jika kasusnya lebih dari lima persen, sebaiknya jangan dulu melakukan pembelajaran tatap muka,” kata Heru saat dihubungi.

Selain itu, vaksinasi yang dilakukan pada para guru belumlah memberikan kekebalan kelompok.

“Kami mengimbau agar pemda melibatkan ahli medis dan epidemiolog daerah masing-masing untuk memutuskan apakah akan dilakukan pembelajaran tatap muka. Kenapa harus dari daerah masing-masing? Karena mereka yang mengerti kondisi daerah mereka. Kalau pusat kan hanya melihat secara global,” urainya.

Untuk daerah yang mengalami kesulitan dalam menerapkan pembelajaran jarak jauh, Heru menyebutkan dapat dilakukan pembelajaran tatap muka tapi dengan pemberlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Lihat juga...