Ketua Yayasan Damandiri Berharap Bukit Soeharto Bermanfaat bagi Masyarakat
Editor: Makmun Hidayat
“Meski pembangunan Bukit Soeharto ini menyimpang dari penggunaan, namun sudah tepat dari sisi pelaksanaan. Karena digunakan untuk membantu masyarakat. Kita mendukung dan akan berupaya membantu apa yang bisa kita bantu,” katanya.
Sebelum dibangun menjadi objek wisata, Bukit Soeharto sendiri awalnya merupakan bukit biasa yang berada di kawasan tanah Perhutani. Pada tahun 1978 Presiden Soeharto pernah berkunjung ke tempat ini untuk melakukan kegiatan penghijauan atau reboiasasi. Sejak saat itulah bukit ini dikenal sebagai Bukit Soeharto.
Pada tahun 2019, Yayasan Damandiri, melalui program Desa Cerdas Mandiri Lestari (DCML) membangun Bukit Soeharto ini menjadi objek wisata baru. Mulai dibuka sejak Desember 2020, objek wisata Bukit Soeharto dengan cepat langsung mampu menarik minat wisatawan lokal.
Jumlah pengunjung objek wisata Bukit Soeharto tercatat mencapai 1.000 orang per hari. Tak hanya mampu menyerap puluhan tenaga kerja baru dari kalangan pemuda desa sebagai pengelola, keberadaan Bukit Soeharto ini juga mampu menyediakan lapangan kerja bagi para warga sekitar. Di mana banyak warga yang sebelumnya bekerja sebagai buruh tani kini mulai beralih menjadi pedagang di kawasan ini.