Jaga Kualitas, Strategi Sukses Bisnis Kuliner di Teluk Betung

Editor: Makmun Hidayat

Strategi bisa mendapat keuntungan lebih, Hermansah membuka lapak pada sejumlah lokasi. Buka sejak pagi, ia mengaku akan berpindah ke Taman Gajah. Otak otak bakar sebutnya dipromosikan sang anak melalui media sosial. Setelah berjualan di pasar Gudang Lelang, ia akan istirahat hingga tengah hari. Selanjutnya kembali berjualan di Taman Gajah mulai sore hingga malam hari.

“Menjual otak otak bakar dengan kualitas rasa ikan jadi peluang mengumpulkan pundi pundi uang,” cetusnya.

Menjual makanan rempeyek udang ditekuni Handayani di Pasar Gudang Lelang. Ia menyebut menggoreng udang dan tepung, bakso ikan jadi usaha yang ditekuni sejak lima tahun silam. Menyediakan berbagai jenis kuliner dengan kualitas rasa yang terjaga membuat usahanya bertahan. Ia memilih mempertahankan kualitas dengan margin keuntungan terbatas.

Rata-rata dalam sehari Handayani hanya bisa mendapat omzet Rp500.000. Namun usaha itu dijalankannya sejak pagi hingga siang. Pelanggan dominan warga yang akan berbelanja ikan segar, sembari mencari ikan sejumlah kuliner tradisional yang dijualnya kerap dibeli. Meski menjual makanan tradisional dengan harga terjangkau ia tetap memiliki pelanggan tetap.

Hendrik, salah satu pelanggan menyebut makanan tradisional yang diolah dengan bahan berkualitas memiliki rasa yang khas. Ia bahkan menyebut bisa membantu pelaku usaha kecil yang mengolah produk perikanan. Meski harga terjangkau, kualitas produk kuliner yang dibeli tidak mengecewakan. Proses pengolahan yang higienis sekaligus menjaga kepercayaan pada kualitas kuliner yang dihasilkan.

Lihat juga...