Inilah Cara Merawat Tanaman Anggrek Bulan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Cara merawat anggrek bulan, jelas dia, pertama perhatikan kondisi sinar matahari yang akan menyinari tanaman ini. Karena anggrek ini tidak terlalu membutuhkan sinar matahari yang terik.
Jika terlalu banyak sinar matahari, justru akan menghambat pertumbuhan anggrek bulan. Salah satu tanda yang bisa dijadikan indikator untuk mengetahui apakah anggrek bulan mendapatkan sinar matahari yang cukup bisa dilihat dari warna daunnya.
Yakni sebut dia, jika warna daun dari anggrek bulan berwarna hijau cerah ini tandanya, tanaman ini sudah mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Namun, jika warna daun dari anggrek bulan berwarna hijau pucat agak kekuningan, tandanya anggrek bulan kurang mendapat sinar matahari.
Selain itu, jika anggrek bulan terlalu banyak menerima asupan sinar matahari, maka warna daunnya akan berubah menjadi cokelat karena terbakar.
“Dari bibit kecil ukuran 1,7 inci perlu pembesaran 8 bulan di udara panas. Setelah 8 bulan di udara panas, bibit yang siap dibungakan dibawa ke kebun anggrek milik saya di daerah Puncak, Jawa Barat. Nah, dari star awal menjadi bunga di kebun itu perlu waktu 4 bulan. Setelah berbunga dibawa lagi ke TAIP, siap dipasarkan,” ujar Jaka.
Perawatan yang harus diperhatikan lagi, yaitu suhu udara dan kelembaban udara. Pada kondisi siang hari, menurutnya, anggrek bulan membutuhkan suhu udara 30 derajat celsius.
Sedangkan pada malam hari, membutuhkan 23 derajat celcius. Anggrek bulan juga menyukai tempat dengan temperatur yang sejuk, berkisar antara 18-24 derajat celcius.
“Di Jakarta pun anggrek bulan ini bisa tumbuh dan berbunga, tapi bunganya tidak akan maksimal, jumlahnya nggak banyak dan warnanya pun tidak mengeluarkan warna aslinya. Karena terlalu panas udara Jakarta. Anggrek bulan ini seandainya berbunga di Jakarta, bisa bercak ungu tuanya hilang tinggal pink saja,” urainya.