Berburu Onderdil Kendaraan Bekas di Pasar Penggaron Semarang
Editor: Makmun Hidayat
Dirinya mencontohkan, untuk karburator dijual mulai dari Rp 75 ribu, lebih murah dibanding harga toko yang diatas Rp 200 ribu. Demikian juga onderdil lainnya, seperti sokbreker mulai dari Rp 100 ribu, atau knalpot dari harga Rp 150 ribu.
Sementara pedagang lainnya, Hendriansyah, menegaskan jika Pasar Penggaron Semarang tersebut merupakan bursa onderdil bekas terbesar di Kota Semarang, sehingga pembeli bisa menemukan beragam kebutuhan mereka.
“Paling lengkap ya di sini, penggemar mobil antik juga banyak yang mencari onderdil bekas di sini, karena semua onderdil bekas masuk ke sini dulu, baru kemudian menyebar ke pasar-pasar yang lain,” terangnya.
Soal omzet, dirinya mengaku tidak bisa memastikan, sebab terkadang bisa ramai, namun tidak jarang juga sepi pembeli. “Omzet rata-rata per bulan, tidak bisa dipastikan karena uang masuk, diputar lagi untuk modal usaha lagi. Namun ya lumayan, bisa untuk menghidupi keluarga,” papar pria yang sudah delapan tahun berjualan onderdil bekas tersebut.
Disinggung mengenai asal onderdil bekas yang dijual di pasar tersebut, Hendri mengaku barang-barang tersebut didapatkan dari bengkel, atau pedagang kendaraan bekas atau rusak. Misalnya bekas kecelakaan, atau kendaraan yang sudah rusak dan tidak dipakai.
“Onderdil ini dipasok tidak hanya dari Semarang saja, namun juga luar kota seperti Yogya, Jakarta, Bandung, dan wilayah lainnya. Jadi memang sentranya disini,” ungkapnya.
Maka tidak mengherankan jika diantara pembeli, merupakan pedagang yang akan menjual kembali onderdil bekas tersebut.
Hal tersebut disampaikan Priyadi, pemilik usaha bengkel motor, saat ditemui di Pasar Penggaron Semarang. “Saya kesini mau kulakan (membeli untuk dijual kembali-red). Beli disini karena barangnya lengkap, harga juga bisa dinegosiasi. Biasanya, onderdil bekas ini saya tawarkan ke konsumen yang datang ke bengkel. Saya tawari mau ganti baru atau bekas, kalau bekas ya saya pakai yang dari sini,” terangnya.