Akademisi Unej Pertanyakan RPJMD Jember
JEMBER — Akademisi FISIP Universitas Jember, Hermanto Rohman, S.Sos, MPA, menyoal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jember yang masih berkutat pada RPJMD teknokratis dan mestinya sudah selesai jauh hari.
Di wilayah tapal kuda, saat ini ada tiga kabupaten yang berganti kepala daerah. Jika dilihat progresnya Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Banyuwangi sudah melewati tahapan Musrenbang RPJMD.
“Jika dilihat proses dalam perencanaan jauh tertinggal dengan dua kabupaten lainnya. Sedangkan secara substansi yang dilakukan Jember baru kompilasi data dan identifikasi masalah yang disampaikan dalam RPJMD teknokratis,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Cendana News, Selasa (15/6/2021).
Ia menambahkan, ini masih belum disandingkan dalam penjabaran visi dan misi bupati. “Artinya, sampai hari ini belum nampak juga apa konsep perencanaan Kabupaten Jember sampai 2024 mendatang,” tandasnya.
Berbeda dengan Kabupaten Situbondo, menurut Hermanto, proses akselaratif dilakukan sejak awal tim dibentuk sudah dilakukan orientasi tentang penjabaran visi dan misi bupati.
“Hal itu nampak sekali, Ranwal RPJMD yang dibawa dalam konsultasi publik sudah terdapat penerjemahan program bupati, bahkan sudah diturunkan dalam indikator target dalam bentuk IKU dan IKD serta rancangan program prioritas dan tematik RPJMD tiap tahunnya,” imbuhnya.
Menariknya lagi, lanjut Hermanto, penjabaran program visi dan misi bupati ini adalah program politik, maka harus diterjemahkan dalam program sesuai nomenklatur Pemerintahan beserta OPD yang akan mengeksekusinya.
Jika melihat hal tersebut, kata Hermanto, maka dalam manajerial terutama perencanaan pembangunan daerah, Kabupaten Situbondo memulai jauh lebih baik dan lebih siap dari Kabupaten Jember.