Teliti Teknologi Citra untuk Pangan, Kusworo Raih Gubes Bidang Ilmu Fisika Instrumentasi
Editor: Koko Triarko
Klasifikasi yang dilakukan menunjukkan akurasi sebesar 90 persen untuk proses pelatihan, dan 84 persen untuk proses pengujian. Proses identifikasi berdasarkan Standar Nasional Indonesia mengenai mutu karkas dan daging sapi SNI 3932:2008.
“Hasil dari ekstraksi ciri seperti marbling score, warna daging, dan warna lemak kemudian diolah dengan menggunakan Rule Base untuk mendapatkan klasifikasi kualitas daging berdasarkan SNI 3932:2008. Sementara itu, perangkat lunak yang digunakan adalah android studio dan openCV,” tambahnya.
Di satu sisi, dengan pemanfaatan teknologi citra tersebut diharapkan mampu mendorong perkembangan sektor pangan, khususnya inovasi berbasis teknologi modern yang mampu meningkatkan efisiensi proses produksi dan kualitas bahan pangan, dengan harga terjangkau.
“Pengembangan teknologi pada bidang pangan akan mendorong ketahanan pangan. Ketahanan pangan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, terutama di negara berkembang, termasuk di Indonesia,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga turut dilakukan pengukuhan dua guru besar lainnya, dari FSM Undip, yakni Prof. Endah Dwi Hastuti dengan penelitian ‘Pengembangan Model Integrasi Mangrove dalam Tambak Berbasis Ekofisiologi Tumbuhan untuk Pengelolaan Berkelanjutan’, serta Prof Dwi Hudiyanti dengan penelitian ‘Pengembangan Nanokapsul Liposom Alami untuk Pengobatan yang Efektif dan Efisien’.
Sementara, Rektor Undip, Prof. Yos Johan Utama, memaparkan capaian guru besar menjadi jabatan fungsional tertinggi bagi dosen. Hal tersebut juga memberikan tanggung jawab yang lebih besar bagi seorang guru besar.
“Tugas guru besar atau profesor sesuai tri dharma perguruan tinggi, yakni mengajar, meneliti, membuat karya ilmiah, membimbing mahasiswa, terutama doktoral, dan melakukan pengabdian masyarakat. Termasuk juga menyebarluaskan gagasan dan keilmuannya dalam buku karya mereka,” terangnya.