Permainan Tradisional, Alternatif Anak Pedesaan Lamsel Isi Waktu Luang

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Melakukan kegiatan di rumah imbas tidak ada aktivitas sekolah kerap berimbas kebosanan. Bagi anak pedesaan alternatif permainan tradisional kerap jadi pilihan pengisi waktu luang dan bulan Ramadan.

Hamdani, salah satu anak di Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan menyebut permainan tradisional menyesuaikan musim.

Istilah musim sebut Hamdani merujuk pada tren yang sedang digemari anak anak. Sebelumnya anak anak memainkan layang layang di area persawahan. Setelah musim layangan berlalu anak anak memilih permainan meriam spirtus, truk oleng bagi laki laki. Bagi anak anak wanita permainan engklek, bekel dan pasaran jadi pilihan untuk mengisi waktu luang.

Hamdani mengaku memiliki banyak waktu di rumah sebab sekolah menerapkan belajar jarak jauh. Disela sela waktu belajar ia memainkan meriam spirtus. Permainan itu sejatinya kerap berfungsi sebagai pengusir hama burung di sawah. Proses pembuatan meriam spirtus memakai bahan kaleng susu, botol minuman yang dirangkai. Pematik korek gas dan bahan bakar spirtus menjadi sumber suara nyaring.

“Proses pembuatan meriam spirtus kamu lakukan dengan berkreasi memakai bahan bekas botol minuman yang dirangkai memakai lakban dengan lubang pada bagian ujung atas dan lubang bagian bawah menjadi tempat pemantik serta menyiapkan cairan spirtus,” terang Hamdani saat ditemui Cendana News, Minggu (9/5/2021).

Hamdani menyebut ia dan rekan rekannya berhati hati dalam memainkan meriam spirtus. Lokasi permainan yang dipilih kerap berada di area persawahan untuk mengusir hama burung. Saat masa pengeringan padi di halaman rumah milik orangtua, meriam spirtus digunakan untuk mengusir ayam. Permainan meriam spirtus memiliki suara nyaring sehingga dikenal dengan jedoran.

Lihat juga...