Pengamat: Sektor Pertanian Alat Pertahanan Pangan di Tengah Krisis

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Direktur Eksekutif Institute Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Tauhid, pada webinar INDEF di Jakarta yang diikuti Cendana News, Kamis (4/2/2021). foto: Sri Sugiarti.

JAKARTA — Di tengah badai pandemi Covid-19, sektor pertanian tumbuh positif dibandingkan sektor lainnya. Ini membuktikan sektor pertanian sebagai alat pertahanan pangan peningkatan ekonomi nasional.

Direktur Eksekutif Institute Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Tauhid mengatakan, sektor pertanian masih akan tumbuh positif di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Terbukti data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada triwulan I 2021, sektor pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 2,95 persen. Ini mencerminkan bahwa sektor pertanian menjadi andalan untuk perbaikan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia

“Triwulan I 2021, pertanian tumbuh 2,95 persen. Ini bukti bahwa sektor pertanian penopang pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Ahmad, kepada Cendana News saat dihubungi, Senin (10/5/2021).

Dari pertumbuhan sektor tersebut, yakni jelas dia, tercatat subsektor tanaman pangan menyumbang 10,32 persen atau naik 2 digit dari perkembangan angka sebelumnya. Demikian pula dengan subsektor hortikultura yang tumbuh sebesar 3,02 persen dan peternakan 2,48 persen.

BPS juga mencatat sekitar 30 persen tenaga kerja di Indonesia bekerja di sektor pertanian.

“Migrasi besar-besaran warga kota yang kini menetap dan menjadi petani di desa, sangat mendukung pertumbuhan sektor pertanian,” tukasnya.

Dikatakan, migrasi itu memang hanya akan bersifat sementara, karena jika perekonomian kembali pulih, mereka yang migrasi ke desa, akan kembali ke kota untuk bekerja pada sektor informal maupun sebagai pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Senada dengan Ahmad, akademisi Institute Pertanian Bogor (IPB), Muhammad Firdaus mengatakan, sektor pertanian adalah penolong bagi perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19.

Lihat juga...