Pemda Sikka Dampingi 20 Kelompok Tenun Pewarna Alam

Editor: Makmnun Hidayat

“Kain tenun pewarna alam untuk pasar lokal tidak bisa dijangkau karena harga kain tenunnya per lembar Rp2,5 juta hingga Rp5 juta. Untuk pasar lokal kita dorong menggunakan pewarna kimia karena harganya hanya Rp500 ribu hingga Rp1 juta,” ujarnya.

Penjual kain tenun di Pasar Alok Maumere, Tadeus Tara mengakui, pasar kain tenun ikat di luar Kabupaten Sikka sangat banyak bahkan hingga ke luar negeri dan permintaan tetap ada sebelum pandemi Covid-19.

Tadeus menyebutkan, dirinya biasa menjual kain tenun dalam jumlah banyak ke Kupang, Denpasar bahkan Jakarta dan banyak pembeli yang meminta mengirimnya secara rutin setiap bulan.

“Memang pasar kain tenun masih terbuka lebar yang penting kualitasnya dijaga. Harga jual pun harus wajar agar bisa dijangkau pembeli baik pewarna alam maupun pewarna kimia,” ucapnya.

Lihat juga...