Menanam Terung Ungu, Butuh Ketelatenan Memilih Benih dan Perawatan
Editor: Makmun Hidayat
BOGOR — Terung ungu atau lebih umum disebut terong ungu oleh masyarakat, termasuk salah satu jenis tanaman yang membutuhkan ketelatenan dalam perawatannya. Mulai dari pembibitan hingga saat bertumbuh.
Hidayat, salah satu petani terong di wilayah Bogor Timur, menyatakan terung ungu atau Solanum melongena adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran.
“Untuk menghasilkan terung ungu yang besar, dari awal sudah harus diperhatikan tentang bibit dan pemeliharaannya. Tidak susah, hanya memang harus telaten membersihkan dan memastikan tidak ada hama penyakit yang datang,” kata Hidayat saat melakukan panen di kebunnya, Cipeucang Bogor Timur, Senin (31/5/2021).

Sarjana pertanian lulusan IPB ini menjelaskan, terong termasuk tanaman terna yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40–150 cm tingginya dengan ukuran daunnya besar, yaitu panjang antara 10–20 cm dan lebar 5–10 cm.
“Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buahnya termasuk jenis buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam,” urainya.
Untuk menanam terung ungu, Hidayat menyebutkan yang pertama harus dilakukan adalah memilih bibit unggul, yang bisa dibeli pada petani atau toko bibit. Bisa berupa benih atau biji.
“Kondisi benih bersih dan mengkilat, benih sudah melewati proses istirahat yang cukup, kandungan air dalam benih cukup, ukuran dan bentuknya sama, benih tidak kotor dan tidak tercampur dengan benih berkualitas buruk, memiliki daya tumbuh sekitar 80 persen,” urainya lagi.