Umat Hindu Lamsel Persiapkan Perayaan Galungan dan Kuningan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Makna penjor sebutnya sebagai simbol Naga Wasuki dan memiliki makna kerendahan hati. Sejumlah sesaji akan ditempatkan pada penjor berupa kelapa, padi, jajanan dan hiasan buatan tangan.
“Galungan memiliki arti kemenangan atau dharma atau kebaikan melawan adharma atau keburukan sekaligus ngayarin atau penyucian,”ulasnya.
Hiasan penjor sebut Putu Wastian akan ditempatkan pada pintu masuk halaman rumah. Setelah selesai membuat penjor yang dikerjakan dengan sistem gotong royong dilanjutkan dengan pembersihan pura. Pembersihan dilakukan dengan mencuci dan mengganti kain penutup.

Agung Putra, pemangku atau pinandita Pura Kayangan Tunggal Amertasari Desa Sripendowo mengaku persiapan telah dilakukan. Sejumlah persiapan jelang Galungan sebutnya berupa sugihan dengan menghaturkan pengeresikan. Selanjutnya melakukan hari penyekeban dengan menguatkan hati agar bisa mengendalikan diri. Sehari sebelum Galungan dilakukan penampahan.
“Pada saat penampahan semua penjor harus sudah berdiri lengkap dengan hiasannya,” cetusnya.
Perayaan Galungan sebut Agung Putra dilakukan sesuai penanggalan Bali atau Pawukon yang jatuh 210 hari atau 6 bulan sekali. Perayaan Galungan menjadi momen kebersamaan dengan keluarga meski saat pandemi Covid-19 dibatasi. Beberapa hari setelahnya pada Sabtu (24/4/2021) dirayakan Kuningan. Kuningan dilakukan hanya sampai pukul 12.00 atau tajeg surya untuk mohon keselamatan dunia dan isinya.