Penuhi Kebutuhan Ramadan, Permintaan Gula Kelapa di Lamsel Meningkat

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Produsen gula merah kelapa kebanjiran order memasuki awal puasa Ramadan.

Ishak, produsen gula kelapa di Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel), menyebut, bumbu penambah rasa manis berdampak pada peningkatan permintaan.

Saat bulan Ramadan kebutuhan akan rasa manis pada hidangan berbuka (takjil) diperoleh dari gula merah. Gula yang dibuat tradisional dipesan pedagang pasar, pelaku usaha kuliner.

Normalnya permintaan gula kelapa sebut Ishak hanya untuk penuhi kebutuhan distributor. Distributor asal Banten memesan gula merah kelapa dengan jumlah 100 hingga 200 kilogram per pekan.

Namun dekati Ramadan ia telah mengirim sebanyak 400 kilogram gula merah. Gula kelapa itu hasil produksinya bersama Wartinah sang istri. Sebagian diambil dari produsen gula di wilayah tersebut.

Kebutuhan hasil produk sektor usaha kecil berbasis pohon kelapa itu sebut Ishak meningkat signifikan. Saat Ramadan warga Muslim memakai gula merah untuk bahan kuliner.

Bahan baku gula kerap digunakan untuk minuman, kolak dan lauk rendang, opor. Imbasnya produksi diperbanyak dengan menderes bunga kelapa. Produksi normal 60 liter dtingkatkan hingga 100 liter.

“Kebutuhan akan gula kelapa yang meningkat membuat saya menambah pohon yang disewa untuk diambil air niranya yang akan dijadikan sebagai bahan pembuatan gula merah kelapa,” terang Ishak saat ditemui Cendana News, Selasa (13/4/2021).

Ishak bilang permintaan akan gula kelapa digunakan untuk memenuhi pasar lokal dan wilayah Banten. Per hari ia mengaku bisa memproduksi sebanyak 25 kilogram gula kelapa. Per kilogram gula kelapa yang dicetak dengan potongan bumbung bambu. Harga per kilogram gula kelapa menurutnya pada level produsen dijual Rp15.000 per kilogram.

Lihat juga...