Pentingnya Konservasi Hiu dan Pari Selamatkan Ekosistem Laut

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak berbagai pemangku kepentingan untuk bersama-sama bersinergi melakukan konservasi hiu dan pari di Indonesia melalui Dirjen PRL. Saat ini, hiu dan pari masuk dalam 20 jenis ikan yang menjadi target konservasi nasional pada tahun 2020-2024.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL), Tb. Haeru Rahayu, mengatakan, hiu dan pari merupakan salah satu sumber daya hayati laut yang sangat penting. Perannya bagi ekosistem perairan dan kontribusinya bagi ekonomi masyarakat pesisir sangat signifikan.

Karakter biologis yang lambat matang seksual, fekunditas rendah, dan pertumbuhan yang lambat membuat hiu dan pari rentan mengalami kepunahan.

“Keberadaan jenis ikan ini di suatu perairan merupakan salah satu indikator kunci kesehatan laut,” ujar Tebe, dalam Simposium Hiu dan Pari di Indonesia ke-3, Rabu (7/4/2021).

Hiu dan pari telah menjadi isu internasional sejak masuknya beberapa jenis hiu dan pari manta dalam Apendiks Konvensi Perdagangan Fauna dan Flora Terancam Punah/CITES sebagai akibat tingginya tingkat pemanfaatan ikan tersebut baik sebagai tangkapan target maupun tangkapan sampingan (by catch).

“Pemerintah Indonesia sangat serius menangani keberadaan hiu dan pari melalui sejumlah kebijakan termasuk pengembangan kawasan konservasi, perlindungan jenis ikan hiu dan pari tertentu yang terancam punah serta pengaturan pemanfaatan melalui kuota,” tegas Tebe.

Tebe menambahkan, simposium hiu dan pari yang dihelat secara virtual pada 7-8 April 2021 dengan dukungan Yayasan WWF Indonesia juga merupakan bagian dari upaya konservasi hiu dan pari di Indonesia.

Lihat juga...