Pembelajaran Kolaboratif Dinilai Efisien Ciptakan Lingkungan Belajar Nyaman

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

LAMPUNG — Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang menggunakan satu aplikasi atau searah, sering mendapat keluhan dari sejumlah orang tua. Hal tersebut dikarenakan kurangnya komunikasi guru dengan pelajar, wali murid hingga pendampingan psikologis yang tidak bisa dilakukan.

Sr.Vincent, HK, guru Bimbingan Konseling SMP Xaverius 1 Teluk Betung, Bandar Lampung, Kamis (1/4/2021). Foto: Henk Widi

SMP Xaverius 1 Teluk Betung, Bandar Lampung menerapkan pembelajaran dengan kolaboratif beberapa aplikasi. Sr. Vincent, HK guru Bimbingan Konseling menyebutkan, aplikasi yang digunakan yakni Google Workspace for Education Fundamentals. Sejumlah pengajar bisa menyusun daftar tugas, pengingat tugas, memantau tugas siswa.

“Setiap hari siswa meski tidak datang ke sekolah namun tetap terkoneksi melalui ruang kelas virtual sehingga tetap bisa melakukan absensi, diskusi, pembelajaran hingga pemberian tugas untuk pencapaian kurikulum yang harus diselesaikan,” terang Sr. Vincent, HK saat ditemui Cendana News, Kamis (1/4/2021).

Melalui komunikasi dengan pelajar memakai Google Meet Sr.Vincent HK menyebut sejumlah orangtua terbantu. Tanpa harus datang ke sekolah imbas pandemi Covid-19 rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai kurikulum bisa dicapai. Kolaborasi itu sebutnya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dengan penghematan waktu. Orangtua juga tetap bisa memantau perkembangan tugas anak melalui aplikasi WhatsApp.

Meski penerapan pembelajaran kolaboratif dijalankan selama hampir setahun, Sr.Vincent HK mengaku tetap ada kendala. Sejumlah orangtua mengaku kerap menemukan anak tidak mengerjakan tugas.

Lihat juga...