Memaknai Kehidupan Baru dalam Tradisi Mencari Telur Paskah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Bagi anak-anak perayaan Paskah kerap menjadi momen yang ditunggu. Kegembiraan Paskah sebagai perayaan kebangkitan Yesus Kristus dalam iman Kristiani kerap disimbolkan dalam telur Paskah. Pandemi Covid-19 berimbas aktivitas Bina Iman Anak (BIA) atau Sekolah Minggu ditiadakan. Kreativitas dilakukan oleh sejumlah keluarga.

Yohana, salah satu umat Katolik di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan bilang menjaga tradisi Paskah. Setelah perayaan Paskah di gereja Santo Petrus dan Paulus pada kondisi normal anak-anak mencari telur.

Oleh guru pembimbing BIA sejumlah telur yang matang disembunyikan pada sejumlah titik di halaman gereja. Setelah itu dilanjutkan menghias telur, menggambar.

Pilihan menyembunyikan telur kerap ada pada pot bunga, di bawah pohon cemara dan bunga di halaman gereja. Namun saat pandemi Covid-19 tradisi tersebut ditiadakan.

Pernah mengalami kegembiraan mencari telur Paskah, Yohana memilih berkreasi bersama keponakan di rumah. Aktivitas menggambar, mewarnai, melukis telur dan mencari telur tetap dilakukan.

“Tradisi yang turun temurun dalam iman Katolik pada kegiatan mencari telur Paskah menjadi sebuah ungkapan iman. Simbol telur simbol sumber kehidupan sebab dari telur itu akan muncul anak ayam. Makna lain juga simbol pengorbanan Yesus yang dikungkung dalam makam dan bangkit saat Paskah,” terang Yohana saat dikonfirmasi Cendana News, Minggu (4/4/2021).

Tradisi iman dalam wujud aktivitas menyenangkan bagi anak sebut Yohana jadi cara edukasi. Edukasi pengajaran iman untuk memaknai Paskah yang menyenangkan bagi anak dilakukan dengan hal sederhana.

Lihat juga...