Kreativitas Pelaku Industri, Buka Peluang Pergerakan Pasar
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Perlambatan ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat yang terjadi akibat pandemi, hanya dapat dikalahkan oleh kreativitas dan kemampuan adaptasi para pelaku industri dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA), Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, menyatakan, pembatasan sosial menyebabkan perputaran ekonomi menjadi lambat, yang akhirnya membuat aktivitas dunia usaha menurun, begitu pula intensitas tenaga kerjanya.
“Akibatnya, daya beli masyarakat menurun dan semakin berhati-hati dalam pembelian serta lebih banyak berinvestasi. Konsumen juga cenderung mencari produk yang lebih simpel dan berorientasi pada nilai, bukan pada harganya saja atau bukan pada produk atau jasa yang memudahkan hidup mereka,” kata Gati, saat dihubungi, Selasa (27/4/2021).
Ia menyebutkan, industri adalah motor penggerak perekonomian dan konsumen adalah motor penggerak pasar.
“Jadi dunia usaha harus mampu membaca perubahan konsumen dengan variabel yang mempengaruhinya. Seperti, pergeseran kebutuhan masyarakat, perubahan jenis produk yang dibutuhkan,” ucapnya.
Kerajinan, lanjutnya, adalah salah satu produk yang sangat dipengaruhi oleh pandemi. Dan ini menjadi tantangan sekaligus peluang yang harus dimanfaatkan oleh para pelaku industri.
“Kreativitas dan adaptasi pada produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah faktor kunci untuk menjadi market leader. Dan harus bisa memanfaatkan program yang digagas oleh pemerintah. Misalnya, apa yang dilakukan Kemendag dengan bekerja sama konsultan asing untuk produk home decor,” ucapnya lagi.
Selain itu, Gati menyebutkan kecenderungan konsumen yang mulai mempertimbangkan aspek lingkungan dalam memilih produk harus menjadi patokan dari pelaku industri. Baik industri bahan jadi maupun para konseptor produk.