Kemenristekdikti: PT Sebagai Katalisator Pembangunan Masyarakat Marjinal
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
SEMARANG — Produk Teknologi yang didiseminasikan ke Masyarakat (PTDM) menjadi, salah satu skema pengabdian dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN.
“Skema ini sangat penting, untuk mengakselerasi proses hilirisasi produk teknologi hasil penelitian perguruan tinggi (PT), agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” papar Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat DRPM Kemenristekdikti/BRIN, Robby Prayudha, dalam webinar ‘Peran Perguruan Tinggi sebagai Katalisator Pembangunan Masyarakat Marjinal’, yang digelar LPPM UPGRIS secara daring di Semarang, Selasa (27/4/2021).
Tidak hanya sekedar melakukan transfer teknologi, PT juga diharuskan melakukan pendampingan hingga teknologi yang diterapkan benar-benar bermanfaat.
“Jangan sampai hanya sekedar transfer teknologi dalam pemberdayaan masyarakat, sebab saat teknologi yang digunakan tersebut mengalami kendala, tidak ada upaya perbaikan, namun justru ditinggalkan sehingga mangkrak. Bisa juga transfer teknologi yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga tidak digunakan. Kondisi ini menjadi tantangan kita bersama, bagaimana melakukan transfer teknologi yang tepat guna, sekaligus memberikan pendampingan terkait teknologi tersebut,” paparnya.
Di lain sisi, seiring dengan pengetatan anggaran dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat, para peneliti di PT, diharuskan membuat proposal pengabdian masyarakat yang baik dan benar, sehingga dapat lolos pendanaan.
“Sejauh ini, masih banyak ditemukan kesalahan dalam penulisan proposal pengabdian masyarakat. Ada sejumlah kesalahan yang sering dilakukan yakni format proposal tidak sesuai dengan panduan, kemudian kompetensi pengusul tidak sesuai dengan masalah yang dirumuskan. termasuk ketua pengusul dan anggota, tidak memiliki kompetensi yang sama. Selain itu, bidang masalah tidak ditulis dengan rinci atau jumlah bidang berbeda dengan ketentuan per skema,” tandasnya.