Kalteng Prioritaskan Program Penanganan Karhutla

Penurunan signifikan pada jumlah penerbangan membuat volume barang yang dibongkar berkurang 45,24 persen dari 1.123 ton menjadi 615 ton. Hal serupa juga terjadi pada volume barang yang dimuat, dari sebelumnya 522 ton menjadi 297 ton, atau turun 43,10 persen.

Jasa perhotelan kembali terpukul setelah mengalami penurunan okupansi, karena kenaikan harga tiket pesawat beberapa waktu yang lalu.

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), bencana serupa pada September 2015 yang sempat membuat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kalimantan Tengah turun 5,32 poin ke angka 56,2 persen secara bulanan atau month-to-month.

Rata-rata lama inap hotel berbintang menjadi lebih singkat 0,43 hari, sementara jumlah tamu yang datang turun menjadi 10.306 orang dari 11.014 orang pada Agustus 2015.

Antisipasi

Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah menetapkan dua prioritas penanganan, yaitu terkait pandemi Covid-19 dan antisipasi karhutla di seluruh wilayah Kalteng.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo, mengemukakan dua persoalan tersebut harus benar-benar ditangani secara serius sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

Penekanan penyebaran Covid-19 terus diupayakan dengan terus memantau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan penanganan karhutla terus dilakukan pencegahan.

Mengenai karhutla, juga diharapkan memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar mereka bisa membantu pemerintah mencegah bencana karhutla.

Bahkan, Kapolda Kalteng mengeluarkan maklumat terkait karhutla beserta sanksi bagi pembakar lahan. Dalam penanganan karhutla, pihaknya tidak akan memberi ampun kepada pelaku yang sengaja membakar lahan dan hutan.

Lihat juga...