Kalteng Prioritaskan Program Penanganan Karhutla

Paparan ISPA yang melanda warga Kalteng, termasuk dalam data yang dipublikasikan Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta pada 23 September 2019, menunjukkan angka hampir satu juta orang, tepatnya warga yang terpapar ISPA secara akumulatif Februari-September 2019 tercatat 919.519 orang.

Sebaran hampir satu juta penderita ISPA saat karhutla besar pada 2019 itu, meliputi Sumatra Selatan 291.807 orang, Riau 275.793 orang, Jambi 63.554 orang, Kalimantan Barat 180.695 orang, Kalimantan Selatan 67.293 orang, Kalimantan Tengah 40.374 orang.

Selain buruknya kualitas udara, jarak pandang juga sangat terbatas, seperti catatan BMKG Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya sepanjang hari pada 16 September 2019 hanya berkisar 300-400 meter, dan sangat mengganggu warga dan pengendara kendaraan di jalan darat maupun transportasi sungai.

Kalau transportasi udara, hal itu sudah tidak bisa apa-apa lagi karena pilot pesawat butuh jarak pandang minimal 2.000 meter, sebagaimana standar penerbangan angkutan penumpang udara.

Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya lumpuh total karena sejumlah maskapai membatalkan penerbangan seperti dilakukan Garuda Indonesia pada 16-19 September 2019, kembali membatalkan sedikitnya 15 penerbangan. Keputusan pembatalan penerbangan karena aspek keselamatan dan keamanan penerbangan serta kenyamanan penumpang.

“Perlu kiranya kami sampaikan pembatalan penerbangan Garuda Indonesia tersebut, mempertimbangkan perkembangan situasi terkini atas dampak dari intensitas kabut asap tersebut terhadap keamanan dan keselamatan penerbangan,” kata Vice President Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Tbk. Ikhsan Rosan, ketika itu.

Lihat juga...