Bibit Alpukat Miki Kombinasi Sambung Pucuk Cepat Berbuah
Editor: Koko Triarko
Satu pohon alpukat miki yang telah berbuah, sebut Bambang, memiliki produksi bervariasi. Satu tanaman di pekarangan miliknya menghasilkan 30 hingga 50 buah. Ia mengaku melakukan pengurangan buah, agar menghasilkan buah berkuantitas rata rata 500 gram. Buah dengan ukuran besar akan digunakan sebagai bibit dengan berat mencapai 600 gram.
Menurut Bambang, perbanyakan bibit dengan sistem kombinasi cukup efektif. Ia bisa menghasilkan ratusan bibit yang disemai dari biji. Masa berbuah alpukat yang berlangsung sepanjang tahun, memungkinkan ketersediaan bibit bisa berkelanjutan. Teknik sambung pucuk (grafting) dengan menggabungkan batang atas dan bawah mempercepat perbanyakan bibit.
Bambang mengatakan, sebagian bibit tanaman yang telah disambung dibagikan kepada tetangga. Sebagian digunakan untuk menambah tanaman pada kebun miliknya. Ia juga menjual bibit alpukat miki dengan ciri khas ukuran besar, daging buah kuning mentega. Satu bibit alpukat miki sebutnya bisa dijual dengan harga Rp50.000. Sementara perkilogram buah alpukat dijual Rp15.000 perkilogram.
“Sistem bibit generatif dengan biji dan vegetatif sambung pucuk menghasilkan bibit untuk dijual sebagai hasil sampingan tanaman alpukat miki,” bebernya.
Perbanyakan sistem generatif memakai biji pada alpukat miki, juga dilakukan di Persemaian Permanen, Ketapang, Lampung Selatan. Hasanah, salah satu pekerja, menyebut varietas miki pada buah alpukat disemai hingga 5.000 biji. Saat memasuki proses tunas dan muncul batang, akan dilakukan proses sambung pucuk. Perbanyakan dengan batang bawah kerap dikombinasikan dengan varietas lain sesuai ketersediaan entres.