Waspadai Hama Kutu Jet pada Budidaya Kutu Air
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
YOGYAKARTA — Hama Cyclops atau kutu jet hingga saat ini masih menjadi salah satu parasit yang sulit diatasi dalam proses budidaya kutu air. Keberadaannya diketahui dapat menurunkan tingkat produktivitas panen budidaya secara signifikan jika tidak diantisipasi sejak awal.
Salah seorang pembudidaya kutu air Heri Ristandi (25) asal dusun Carikan, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo, Yogyakarta, menyebutkan, kutu jet atau Cyclops merupakan hama yang biasa menyerang kutu air. Cyclops memiliki ukuran sebesar kutu air dewasa dan biasa memakan anakan yang memiliki ukuran lebih kecil.
“Sepintas kutu jet atau Cyclops ini mirip seperti kutu air. Karena ukuran atau besarnya sama. Tapi jika diperhatikan bentuknya sedikit berbeda. Yakni badannya lebih memanjang jika dibandingkan dengan kutu air, serta memiliki sungut,” katanya Senin (08/03/2021).
Untuk meminimalisir munculnya kutu jet yang merupakan predator anakan kutu air, upaya pencegahan harus dilakukan sejak awal.
“Kalau bisa seminimal mungkin bibit jangan sampai tercampur kutu jet. Caranya bisa dilakukan dengan mengambil bibit saat malam hari di bagian pinggir kolam dengan cara diberikan cahaya senter. Karena kutu air biasanya akan mendekat, sementara kutu jet akan menjauh,” ungkapnya.
Menurut Heri hal tersebut menjadi satu-satunya cara yang saat ini paling efektif untuk menekan laju pertumbuhan kutu jet dalam proses budidaya kutu air. Pasalnya untuk memisahkan atau membasmi hama kutu jet dalam kolam budidaya sangat tidak mungkin dilakukan.
“Dalam 1 mili liter kutu air setidaknya terdapat 5.000 ekor kutu air. Sehingga tidak mungkin untuk memilahnya satu per satu. Sementara jika diberikan predator juga tidak mungkin, karena otomatis kutu air juga tidak bisa berkembang,” ungkapnya.