Warisan Budaya Batik, Tradisi Leluhur yang Harus Dijaga
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Lena Agusrini bilang budaya membatik menjadi karya adiluhung yang harus dilestarikan. Pecinta seni itu lalu membuat galeri batik Lampung yang diberinya nama Biiqa Batik Lampung. Sebagai warisan budaya kegiatan membatik sebutnya dilakukan dengan teknik batik tulis dan ecoprint. Ia membuat beragam motif batik sesuai kreasi dan tren minat masyarakat.
Sebagai pelestari batik, Lena Agusrini bilang memakai bahan batik ramah lingkungan. Sebab pada proses pembatikan normal kerap memakai proses pewarnaan berulang kali memakai bahan kimia. Jenis bahan yang digunakan berupa kayu lanang, secang, tini, rambutan hutan dan berbagai jenis tanaman lain. Cara itu dilakukan agar limbah yang digunakan tidak mencemari lingkungan.
“Menjaga warisan budaya batik saya lakukan dengan kreasi membuat batik yang kekinian agar digemari berbagai kalangan sebagai pakaian formal dan santai,” cetusnya.
Sejumlah motif batik yang dibuat sebut Lena Agusrini juga tetap mempertahanan kearifan lokal budaya Lampung. Sejumlah motif tapis yang kerap dibentuk berupa kapal, gajah, biota laut dan motif lain dibuatnya dengan teknik tulis. Beberapa motif batik dengan teknik ecoprint membentuk daun, bunga tanaman yang menarik.
Lena sapaan akrabnya bilang ia memiliki mimpi agar generasi muda mencintai batik. Sejumlah pelatihan bagi anak sekolah dilakukan olehnya meski sejak pandemi Covid-19 aktivitas itu berkurang.
Mengajarkan budaya membatik bagi generasi muda sebutnya akan mengedukasi teknik, simbol dan budaya yang diaplikasikan dalam kain. Bahan baku yang digunakan sebutnya berupa kain katun, sutra dan mori.
“Sebagian hasil proses membatik disimpan pada galeri yang saya buat, diikutkan pameran dan juga dipasarkan secara online,” cetusnya.