‘Tilik Belik’ di Pegunungan Menoreh, Ajak Anak Menghargai Air

MAGELANG, JATENG — Belasan anak mendatangi sebuah belik atau sumber mata air yang ada di kawasan Pegunungan Menoreh untuk melakukan kegiatan dalam menyambut dan memperingati Hari Air se-Dunia yang diperingati setiap 22 Maret.

Pegunungan Menoreh adalah kawasan pegunungan yang membentang di wilayah barat Kabupaten Kulon Progo di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sebelah timur Kabupaten Purworejo, dan sebagian Kabupaten Magelang di Provinsi Jawa Tengah.

Anak-anak yang mendatangi Belik Trukan di Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu bukan untuk bermain-main, tetapi akan melakukan pengamatan di sumber mata air tersebut.

Masing-masing anak fokus dengan tugasnya, antara lain mengukur kedalaman air belik, memeriksa kadar keasaman air, dan mengukur debit air di sumber mata air tersebut.

Mereka juga mengamati lingkungan sekitar belik, seperti tumbuhan, hewan, tanah, dan juga kebersihan di kawasan tersebut yang kemudian dicatat dalam buku mereka.

Mereka adalah para siswa SD Kanisius Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang yang tengah melakukan program pembelajaran di luar sekolah yang disebut “tilik belik” atau menengok sumber mata air.

“Kami di SD Kanisius Kenalan menginisiasi sebuah program pembelajaran ‘tilik belik’, karena kami berada di wilayah perbukitan Menoreh yang memiliki banyak belik sebagai sumber kehidupan bagi warga perdesaan,” kata Kepala SD Kanisius Kenalan, Kecamatan Borobudur Yosef Unisimus Maryono.

Sebelum ada sumur atau perusahaan air minum, dulu air didapatkan dari sungai atau belik untuk memasak, mandi, mencuci atau untuk kebutuhan apa pun termasuk pertanian juga dari belik.

Lihat juga...