Tanjakan Langit, Destinasi Favorit Pecinta ‘Offroad’ di Bandung
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Jangankan sama satu kelompok, sesama pengendara meskipun tidak saling kenal, tapi kalau melihat ada yang kesulitan pasti saling bantu. Entah itu bantu membangunkan motor yang jatuh, memperbaiki motor yang rusak, sampai saling berbagi makanan. Bahkan, kalau satu motor tidak bisa lanjut ke atas, semua tim pulang, nggak ada yang terus,” papar Hendra.
Sementara itu, Haji Abud, pengelola kawasan Tanjakan Langit mengatakan, bahwa sejak satu dekade lebih, dia dipercaya komunitas motor mengelola jalur tersebut. Dia juga mendirikan warung yang menyediakan kopi malabar, gorengan, mie rebus hingga minum bagi pengunjung.
“Istri buka warung dagangan di sini. Alhamdulillah terbantu kalau secara ekonomi. Kalau ke sini mah syaratnya harus jaga lingkungan, jangan buang sampah. Tempat ini kan tidak semata-mata untuk olahraga motor, tapi juga supaya kita bertambah sadar untuk tetap cinta lingkungan,” tuturnya.
Haji Abud melanjutkan, bahwa awalnya, kawasan itu berupa hutan yang jarang dijamah. Namun, survei jalur motor dilakukan sehingga akhirnya bisa dilalui.
“Tempat ini mulai dilalui komunitas motor sejak 2007-an, itu pun belum seramai sekarang. Tapi sejak lima tahun lalu jadi lebih ramai, pecinta motor cross dari berbagai daerah datang ke sini. Apalagi kalau musim hujan,” pungkasnya.