Konsep Ekowisata Hutan Potensial Dikembangkan di Semarang
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Meski secara administratif tercatat sebagai wilayah perkotaan, namun bukan berarti Kota Semarang, tidak memiliki kawasan hutan. Tidak hanya berfungsi sebagai paru-paru kota, namun juga dimanfaatkan sebagai hutan wisata.
“Kota Semarang memiliki sejumlah kawasan hutan wisata, baik yang dikelola Pemkot Semarang atau swasta. Hutan wisata ini, kita dorong dalam pengelolaannya melalui konsep ekowisata,” papar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Indriyasari, saat dihubungi di Semarang, Minggu (28/3/2021).

Dijelaskan, melalui konsep tersebut hutan wisata ini tidak hanya sekedar untuk melakukan pengamatan burung, menjelajahi hutan namun juga terkait dengan konsep pelestarian hutan. Termasuk, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal hingga aspek pembelajaran dan pendidikan.
“Contohnya, hutan wisata Tinjomoyo, yang dikelola oleh Pemkot Semarang. Kita sudah bangun jalur trekking, menuju mata air Mantan di kawasan tersebut. Dengan berjalan kaki, pengunjung diajak menyusuri hutan menuju mata air, yang dahulu pernah dipakai untuk memenuhi kebutuhan bekas kebun binatang (Bonbin) Tinjomoyo,” terangnya.
Wisatawan pun tidak hanya diajak untuk menjelajahi hutan, namun juga mengenal sejarah hingga berbagai jenis tanaman yang ada.
“Dalam perjalanan menyusuri hutan tersebut, pengunjung juga bisa ditemani pemandu wisata. Pemandu ini akan menjelaskan, keanekaragaman hayati yang ada, sejarah hutan wisata Tinjomoyo dan lainnya, yang berkaitan dengan tempat tersebut,” terangnya.