Sejumlah Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Ditandatangani Indonesia-UAE

JAKARTA — Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama baik dalam skema kerja sama antarpemerintah  maupun swasta pada Business Forum Indonesia Emirates Amazing Weeks (IEAW) 2021.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Jumat petang, menjelaskan perjanjian yang diteken antara lain kerja sama bilateral untuk program pengembangan mangrove dan ekonomi kreatif.

“Tadi saya sudah sebutkan bahwa ada program (rehabilitasi mangrove) pemerintah seluas 620 ribu hektare dan tahun ini (targetnya) 150 ribu hektare. Kita juga kerja sama sebagian nanti dengan UEA,” kata Menko Luhut.

Perjanjian kedua yakni kerja sama di bidang ekonomi kreatif. Perjanjian ketiga terkait pengaturan teknis untuk menggelar konferensi dunia di bidang ekonomi kreatif 2021.

Menko Luhut bersama dengan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Al Mazroui juga menyaksikan penandatanganan joint venture antara Dubai Port World (DP World) dengan PT Pelabuhan Indonesia Maspion.

“Dengan DP World masuk ke Indonesia, kerja sama dengan Maspion, cost pelabuhan kita bisa turun beberapa puluh persen. Ini akan buat Indonesia jauh lebih efisien karena DP World sudah punya network (jaringan) dan sistem sangat baik,” katanya.

Selanjutnya, kedua menteri juga menyaksikan penandatanganan antara Dubai Logistics World (DLW) dan Indonesia National Shipper Council (INSC) untuk Dubai Logistics World Deployment Framework Agreement.

Menko Luhut dan Menteri Suhail juga menyaksikan penandatanganan kerja sama antara PT Pindad dan Caracal, PT Pertamina dan Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc), perjanjian sewa Lulu Hypermarket di Tangerang, dan Letter Of Intent (LoI) antara Pemerintah Aceh dan UEA untuk kerja sama pengembangan pariwisata di Provinsi Aceh.

Lihat juga...