Petani Garam di Gunung Kidul Setahun Berhenti Berproduksi
“Sebelum berhenti operasi, setiap bulan bisa menghasilkan delapan kuintal garam. Untuk harga hanya laku Rp3.000 per kilogram, kami berharap harganya bisa lebih baik lagi,” katanya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Budi daya Garam di Pantai Sepanjang, Winarto, mengatakan kelompoknya juga berhenti memproduksi garam sementara waktu.
Menurut dia, upaya produksi akan dimulai kembali dengan memperbaiki sarana prasarana pendukung dalam budi daya.
“Kami belum lama, tapi memang Covid-19 juga ikut memberikan dampak terhadap berhentinya operasional,” katanya. (Ant)