Petani Bawang di Bandung Terpaksa Panen Dini
Editor: Koko Triarko
BANDUNG – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang sempat mengguyur wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu terakhir, mengakibatkan hasil pertanian bawang merah milik para petani di Desa Pinggirsari, Kecamatan Arjasari, tidak optimal.
Oman, petani setempat, bahkan mengatakan lebih dari setengah lahan tanaman bawang miliknya layu dan busuk akibat terkena hujan yang berkepanjangan, mulai dari siang hingga malam hari, berturut-turut selama tiga hari.
“Minggu lalu itu hujan terus-terusan. Setelah tiga hari kemudian kena hujan, tanaman bawangnya busuk dan layu, tidak kuat kena hujan sampai seperti itu,” ujar Oman di lahan miliknya di Kampung Pasir Luhur, Pinggirsari, Arjasari, Kabupaten Bandung, Senin (15/3/2021).
Oman mengungkapkan, akibat kondisi tersebut, ia terpaksa memanen bawang yang berumur 60 hari. Karena jika ditunggu hingga cukup umur, dapat dipastikan gagal panen.
“Kalau tunggu cukup umur, kita akan mengalami kerugian yang lebih banyak lagi. Daripada kita merugi lebih banyak, terpaksa kita melakukan panen lebih awal,” tandasnya.
Nasib serupa juga dialami Ridwan, yang menanam 500 kilogram bibit bawang, dengan modal lebih dari Rp10 juta untuk pengolahan lahan, pemupukan, dan penyemprotan. Itu belum termasuk harga bibit sebanyak Rp2,5 juta per 100 kilogram.
“Jadi kalau dipikir, memang rugi besar. Tapi, ini sudah risiko petani. Kadang naik, kadang turun drastis. Bukan sekali dua kali kita jatuh, dan tidak sekali dua kali juga kita berhasil. Semoga ke depan cuaca lebih bersahabat,” ucapnya.
Ridwan menambahkan, tanaman bawang merah memang sangat rentan terhadap curah hujan, sehingga perubahan cuaca sangat memengaruhi kualitas tanaman.