Petani di Jember Manfaatkan Burung Hantu Atasi Hama Tikus
Editor: Koko Triarko
JEMBER – Menghindari pengrusakan pada tanaman padi saat memasuki masa panen, petani di Jember menggunakan burung hantu sebagai pembasmi hama tikus.
Ketua kelompok Tani Budi Luhur, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Ahmad Fatoni, menyatakan untuk membasmi tikus pada tanaman padi, saat ini tidak perlu lagi menggunakan cara dengan bahan racun dari kimia, cukup menggunakan burung hantu mampu membunuh tikus yang ada.
“Meminimalisir kerusakan tanaman padi akibat tikus saat memasuki masa panen, tidak perlu menggunakan bahan racun tikus dari kimia. Memanfaatkan burung hantu juga mampu menjaga tanaman padi hingga masa panen tiba,” ujarnya, Senin (16/3/2021).
Fatoni mengaku, selama menggunakan burung hantu, hampir jarang padi miliknya rusak karena serangan tikus, apalagi saat memasuki masa panen padinya.

Ia menambahkan, untuk memanfaatkan burung hantu sebagai pembasmi hama tikus tidak diperlukan biaya yang mahal jika di bandingkan dengan manfaat yang ditimbulkan bagi petani.
“Sebenarnya cukup dengan menyediakan tempat (pagupon) sebagai tempat burung hantu. Saat malam hari, burung hantu akan datang dengan sendirinya, dan jika sudah menjelang pagi hari, burung hantu yang ada di pagupon akan pergi, dan keesokan harinya menjelang malam, dengan sendirinya burung hantu tersebut akan datang,” tegasnya.
Dengan demikian, para petani yang memanfaatkan burung hantu sebagai pembasmi hama tikus, tidak perlu memeiliharanya.