Beroperasi Malam Hari, Pedagang di Bandar Lampung Minimalisir Sampah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Sejumlah pelaku usaha yang beroperasi malam hari di Bandar Lampung memiliki kepedulian tinggi pada kebersihan. Sejumlah pelaku usaha bahkan memilih menyediakan tempat sampah khusus minimalisir sampah bertebaran.

Saptudin, pedagang buah di Pasar Tugu menyebut menyediakan keranjang bambu. Keranjang itu dipakai menampung buah busuk tidak terjual.

Hal yang sama diakui Saptudin dilakukan pedagang lain di kawasan Jalan Hayam Wuruk, Tanjung Karang, Bandar Lampung itu.

Sejumlah pelaku usaha malam hari sebutnya tetap memiliki kewajiban menjaga kebersihan. Pasalnya petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan telah menyediakan kontainer sampah portable. Saat sampah milik pedagang penuh langsung dibuang ke kontainer sampah portable.

Dampak dari sampah organik pasar berupa buah, sayuran sebut Saptudin kerap berimbas aroma busuk. Kesadaran dari pedagang sebutnya ikut menyumbang kebersihan.

Lingkungan tempat berjualan yang bersih sebutnya memberi kenyamanan bagi pedagang dan pelanggan. Sebagian sampah organik sebutnya telah dipesan oleh beberapa kelompok untuk pembuatan eco enzym.

“Jenis sampah buah busuk oleh sejumlah warga dipakai untuk bahan eco enzym atau pupuk cair karena sedang tren tanaman hias, sehingga pupuk organik berbahan sayuran, buah, yang sudah tidak layak konsumsi bisa digunakan,” terang Saptudin saat ditemui di lapaknya, Rabu malam (10/3/2021).

Sampah yang berceceran, menimbulkan aroma busuk sebut Saptudin mengundang lalat. Ia mengaku semula mendapat teguran imbas sampah tidak dikumpulkan.

Sebab meskipun malam hari lalat tetap beterbangan dari sejumlah kotak sampah. Selain memakai keranjang bambu ia juga menggunakan kantong khusus sampah. Cara tersebut dilakukan agar aroma busuk tidak menyebar.

Lihat juga...