Vegetasi Mangrove Dukung Budidaya Perikanan Berkelanjutan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Harsono, nelayan di pantai Tanjung Sembilang, Desa Bandar Agung, Sragi menyebut saat banjir ia mendapat berkah. Sebab saat penghujan ia bisa mendapat hasil ikan sembilang atau lele laut. Lokasi mangrove sebutnya jadi tempat memasang jaring dan bubu. Tanpa adanya mangrove habitat ikan akan hilang.
Harsono bilang saat penghujan vegetasi mangrove juga jadi tempat berkembangbiak ikan. Selain ikan ia bisa mendapat tangkapan jenis udang lobster, kepiting. Kakap putih dan ikan kerapu juga bisa diperoleh. Saat banjir kiriman lumpur juga menjadi penyubur bagi vegetasi mangrove.
“Banjir ikut menjaga suksesi alami vegetasi mangrove yang sebagian tumbuh dari biji,” bebernya.

Pembudidaya kerang hijau, Amran Hadi, menyebut pelestarian pantai mendukung budidaya. Sampah yang dibuang mengotori laut ikut merusak lokasi budidaya. Penggunaan tonggak kayu, bambu sebagai tempat budidaya sebutnya berfungsi ganda untuk alat pemecah ombak (APO). Lingkungan yang bersih juga membuat kerang hijau atau Perna viridis bebas pencemaran timbal.
Keberadaan vegetasi mangrove pada sejumlah pulau di Ketapang sebutnya mendukung perikanan budidaya. Selain kerang hijau ia juga membudidayakan rumput laut. Vegetasi mangrove di pulau Seram, pulau Seruling membantu memfilter air laut. Imbas positifnya sektor budidaya kerang hijau, rumput laut tetap berlangsung. Warga juga tetap mempertahankan keberlangsungan vegetasi mangove untuk meredam angin, gelombang angin Timur.