UKM Tetap Bisa Ekspor Meski Pandemi

Selain itu, juga memudahkan penggunaan fasilitas pendukung ekspor seperti letter of credit (LC), simpanan valas, fasilitas trade finance, sehingga usaha dan ekspornya tetap moncer.

Pengelolaan keuangannya pun dibuat semakin mudah dengan adanya beragam solusi digital seperti BNI Direct (Cash Management) dan BNI Mobile Banking.

Para pegawai pun menerima manfaat dengan adanya Consumer Product BNI seperti kartu kredit, BNI Griya (KPR), dan BNI Fleksi (kredit multiguna).

“Kami sangat mengapresiasi langkah BNI yang responsif, cepat, dan tanggap dalam mengakomodasi kebutuhan pelaku UKM yang membutuhkan solusi pembiayaan dan ekspor,” kata Supri.

Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) lain yakni Adi Dharma juga membagi optimisme, karena mampu bangkit di kala pandemi.

Adi berusaha sedari kecil di perusahaannya yakni CV RIBKA.

Produk mebel dan furnitur Adi diproduksi di Sentra Industri Mebel dan Kerajinan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Seluruh produk Adi ini dijual ke Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, serta China. Bedanya dengan Supri, produk-produk Adi ini berbasiskan kayu jati.

Suksesnya Adi dengan usahanya ini menjadi tempat bergantung 200 karyawannya untuk tetap bertahan hidup di tengah pandemi.

Lokasi produksi yang menempati area seluas 5.000 meter persegi itu tetap bergairah dan Adi tidak lupa dengan BNI yang telah menemaninya saat sulit.

“Saya kaget BNI proaktif mendekati pelaku usaha dan menawarkan solusi dari kesulitan yang dihadapi,” ujar Adi yang kini aktif di DPP HIMKI dan pernah menjabat sebagai Ketua DPD HIMKI Soloraya.

Berkah yang tidak pernah berhenti disyukuri oleh Supri dan Adi adalah permintaan pasar yang terus melimpah.

Lihat juga...