Pokdarwis Miliki Peran Strategis
Editor: Koko Triarko
Kehadiran Pokdarwis berangkat dari keinginan masyarakat sekitar destinasi, meningkatkan penghasilan. Meski demikian, sebagian destinasi pariwisata dikelola secara swadaya tanpa adanya pokdarwis. Pengelolaan secara mandiri dilakukan pada objek wisata buatan, sebagian dikelola kelompok pemuda. Meski demikian, ia tetap menjalin koordinasi dengan pengelola objek pariwisata.
“Sistem pelaporan destinasi wisata juga erat kaitannya dengan jumlah kunjungan, okupansi hunian penginapan untuk memantau wisatawan di Lamsel,” sebutnya.
Rahmat, ketua Pokdarwis Ragom Helau, mengatakan lembaga tersebut membuat pengelolaan lebih terstruktur. Pengelolaan dari pintu masuk, penginapan, penyewaan penginapan menjadi sumber pemasukan. Pengelolaan oleh pokdarwis sekaligus memberi kesempatan bagi masyarakat yang memiliki usaha. Sektor usaha tersebut berupa jasa ojek, usaha kuliner, pemandu wisata dan penginapan.
“Kelembagaan Pokdarwis memiliki peran strategis, sebab ikut mendongkrak pendapatan asli desa. Sebagian hasil pemasukan dari sektor pariwisata menjadi income bagi desa. Sinergi antara pengelola Pokdarwis salah satunya Ragom Helau, pengelola pantai dan pulau Mengkudu ikut meningkatkan potensi desa. Sebab, selain sektor pertanian, perikanan sektor pariwisata bisa jadi income masyarakat,” bebernya.
Mutohirin, ketua Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Desa Pematang, Kalianda, mengaku belum membentuk pokdarwis. Namun, keberadaan kelompok perhutanan sosial bisa menjadi cikal bakal pengelolaan hutan wisata. Lembaga itu mengembangkan, mengelola air terjun Cecakhah Way Pekhos. Wisata tirta tersebut menjadi alternatif bagi masyarakat untuk mendapat income.