Pelaku UKM Bisa Bertahan dengan Manfaatkan Momen dan Medsos

JAKARTA – Memanfaatkan dunia digital dan menciptakan produk sesuai momen yang sedang berlangsung, menjadi cara pelaku usaha kecil menengah (UKM) dalam bertahan di tengah perekonomian yang lesu akibat pandemi Covid-19.

Bulan Februari yang identik dengan Valentine, Hari Kasih Sayang, memunculkan ide di kepala pemilik usaha Fasta Bakery di Tuban, Jawa Timur, dan pemilik toko kue Dapur8 di Madiun, Jawa Timur, untuk membuat produk dengan tema khusus tersebut.

Fastabiqul Khoirot, pemilik Fasta Bakery, menyambut perayaan Valentine dengan membuat kue berbentuk hati bernama Cake Love. Sementara, Neny Sulistiowati dari Dapur8 membuat inovasi untuk mendukung peningkatan pesanan dengan membuat paket valentine berisi cookies, coklat, botol minum, masker hingga strap mask.

“Untuk menambah wawasan di bidang dunia digital marketing, saya ikut terus pelatihan yang ada,” kata Fasta, melalui aplikasi pesan, Rabu (17/2/2021).

Bukan cuma memanfaatkan momen-momen khusus, para pelaku UKM tersebut juga aktif mempromosikan produk lewat teknologi untuk merengkuh lebih banyak pelanggan.

Awalnya, Fasta hanya memasarkan produk-produk dengan berkeliling. Toko kue yang ia kelola berawal saat Fasta yang masih duduk di bangku kelas 5 SD membantu sang Ibu untuk membuat dan berjualan donat kentang, dengan berkeliling kampung sepulang sekolah. Hal itu terus dilakukan, hingga pada 2012 Fasta dan Ibunya memutuskan untuk tidak lagi berkeliling dan berjualan di rumah saja. Kini, Fasta Bakery telah memiliki tujuh orang karyawan dengan omzet sekitar Rp40 – 50 juta per bulannya.

Tapi, dia mencoba mengikuti perkembangan zaman. Ketika makin banyak orang yang mencoba memasarkan lewat digital, dia tak mau ketinggalan.

Lihat juga...