UI Masih Terus Meneliti Vaksin yang Sesuai Bagi Indonesia
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Untuk membunuh sel terinfeksi ini, dilakukan dengan cara sel T-CD8 spesifik, ADCC (Antibody Dependent Cellular Cytotoxicity) dan lisis sel terinfeksi oleh aktivasi komplemen,” urainya lebih lanjut.
Budiman menyebutkan di Universitas Indonesia, vaksin yang dikembangkan adalah berbasis DNA, berbasis RNA dan protein rekombinan sub unit dan VLP.
“Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang masih diteliti oleh tim kami. Hingga bisa menghasilkan vaksin yang memenuhi standar WHO,” tandasnya.
Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro menyatakan Universitas Indonesia akan mendukung segala upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengentaskan pandemi COVID-19.
“Kami melakukan berbagai penelitian di berbagai disiplin ilmu untuk mendukung pemerintah terkait COVID 19 ini,” kata Ari dalam kesempatan yang sama.
Termasuk dalam upaya pengembangan virus, yang selanjutnya disebut sebagai Vaksin Merah Putih.
“Vaksin adalah salah satu upaya yang kita harapkan dapat memberikan efek pada sektor kesehatan dan ekonomi. Harapannya, vaksin hasil UI ini dapat bersinergi dengan pemerintah dan industri untuk memberikan daya ungkit di akhir 2021,” pungkasnya.