Tak Ada Hubungan Antara Efikasi dan Keamanan Vaksin
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Salah kaprah mengaitkan keamanan dengan tingkat efikasi vaksin Sinovac dianggap sebagai bentuk ketidakpahaman apa makna efikasi tersebut. Karena tidak ada hubungan langsung antara efikasi dan keamanan.
Guru Besar Farmakologi dan Farmasi Klinik, Universitas Gadjah Mada, Prof. Apt. Zullies Ikawati, Ph.D, menjelaskan, efikasi adalah kemampuan untuk mencegah kejadian infeksi.
“Efikasi 65 persen adalah kemampuan vaksin untuk mengurangi kejadian infeksi sebesar 65 persen. Gampangnya jika tidak pakai vaksin ada 100 orang akan terinfeksi, maka jika pakai vaksin, yang terinfeksi hanya 35 orang, yang itu berarti menurun sebanyak 65 persen,” kata Zullies saat dihubungi, Jumat (15/1/2020).
Sedangkan keamanan adalah terkait dengan berapa banyak efek samping yang disebabkan oleh vaksin. Semakin sedikit berarti semakin aman.
“Jadi itu tidak ada hubungan langsung. Sangat boleh jadi, suatu vaksin dengan efikasi tinggi, tetapi keamanannya rendah karena banyak menyebabkan efek samping. Atau sebaliknya, efikasinya sedang, tapi keamanannya tinggi,” ucapnya.
Zullies menyatakan vaksin Sinovac, dari sisi keamanan menunjukkan potensi cukup tinggi, yang dibuktikan dari uji klinik yang dilakukan.
“Apalagi dengan platform yang sudah well established yaitu inactivated virus, sejauh ini keamanannya baik, yang terbukti juga pada jenis vaksin lain yang menggunakan platform sama. Sedangkan vaksin yang lain, walau efikasinya tinggi, keamanannya belum tentu tinggi dan itu perlu dibuktikan dengan uji klinik. Apalagi jika dengan platform yang baru dan belum pernah digunakan di Indonesia, tentu perlu evaluasi yang lebih ketat dan pengawasan dalam pelaksanaannya,” ucapnya lagi.