Siswa di Banten Merindukan Pembelajaran Tatap Muka
SERANG – Kebijakan Gubernur Banten, Wahidin Halim, yang melarang atau mengkaji kembali kebijakan kabupaten/kota di Banten yang semula akan kembali memberlakukan kegiatan belajar mengajak (KBM) tatap muka, membuat sebagian kalangan orang tua murid dan juga para siswa kecewa.
Harapan kembali ke sekolah dan bertemu teman-teman sekelas yang semula akan dimulai pada awal Januari 2021 oleh Pemkot Serang, kini harus ditunda kembali entah sampai kapan.
Para murid sekolah SD hingga SMA sudah menunggu hampir satu tahun untuk kembali ke sekolah. Mereka harus dipaksa belajar di rumah sejak pertengahan Maret 2020 karena pandemi COVID-19. Kini, mereka pun kembali harus menunggu kebijakan pemerintah untuk kembali membuka sekolah tatap muka.
“Ayah, kapan aku masuk sekolah lagi,” kata Fathan (7), salah seorang siswa kelas 2 sekolah dasar (SD) di Serang yang mengungkapkan kerinduannya untuk bersekolah kembali dan bertemu teman-temannya.
Ia mengaku ingin kembali belajar dan bermain di sekolahnya karena sudah bosan berada di rumah dan belajar dari rumah. Namun demikian, ia juga mengaku masih takut jika masuk sekolah atau berada di luar rumah karana masih ada penyakit COVID-19.
Demikian juga orang tua siswa berharap anak-anaknya bisa kembali bersekolah seperti biasa namun tentunya dengan tidak ada risiko apa pun terkait kondisi pandemi COVID-19 saat ini. Ia mengkhawatirkan dan kasihan kepada anak-anak mereka atas masa depan pendidikannya.
“Mudah-mudahan pandemi segera selesai, anak-anak juga kembali bersekolah. Saya khawatir masa depannya, karena belajar daring juga saya kira tidak efektif,” kata Chandra Husaeni, salah seorang wali murid warga Unyur Kota Serang.